Giat Gereja Kristus Tuhan (GKT) Mewartakan Injil Di Dalam Enam Periode Sejarahnya Di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v32i31.189Keywords:
Gereja Kristus Tuhan, orang Tionghoa, Injil, pewartaan imanAbstract
Artikel ini berfokus pada usaha-usaha Gereja Kristus Tuhan (GKT) dalam melakukan pengabaran Injil di Indonesia, terlebih yang telah dilakukan oleh orang-orang Tionghoa Kristen, di tengah situasi politik saat itu. Dalam meneropong kegiatan pewartaan iman orang-orang Tionghoa Kristen tersebut, penulis mengikuti jalan pikiran sejumlah pengamat sejarah gereja di Indonesia dan Asia, yang berpendapat bahwa kegiatan pewartaan iman dipengaruhi oleh peran dan operasi kekuasaan negara terhadap Gereja dan orang Kristen serta faktor-faktor kebudayaan dari pewarta iman dan masyarakat di mana iman itu diberitakan. Oleh karena itu, artikel ini akan disajikan dengan mengikuti lima periode waktu kehidupan mereka di Indonesia selama ini, yaitu Periode Kolonial Belanda (1900-1942), Periode Pendudukan Jepang (1942-1945), Periode Revolusi Kemerdekaan (1945- 1949), Periode Orde Lama (1950-1965), Periode Orde Baru (1966-1998) dan Periode Pasca Reformasi (1998-kini). Studi ini menemukan bahwa, terlepas dari berbagai langkah yang diambilnya, orang-orang Tionghoa Kristen di GKT telah berusaha sebaik mungkin untuk memitigasi situasi dan dalam segala keadaan berjuang mewartakan Injil itu dengan sebaik-baiknya. Apakah situasi sosial dan politik yang diciptakan oleh berbagai kebijakan itu baik atau tidak baik baginya, mendatangkan kerugian atau keuntungan, orang-orang Tionghoa Kristen di GKT sadar betul bahwa Injil harus tetap diberitakan.
