Mengkonstruksi Makna Hidup
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v34i33.249Keywords:
Makna Hidup, “will to live”, Iman, AutentikAbstract
Studi ini hendak mengeksplorasi pandangan Filsafat Eksistensialisme, baik pandangan Teistik maupun non-Teistik tentang hakekat hidup dan makna hidup manusia. Pemikiran Arthur Schopenhauer, Soren Kierkegaard, dan Martin Heidegger akan ditelaah. Mengingat pemikiran tentang makna hidup tidak terpisahkan dari refleksi ontologis tentang hakekat akan yang ada, maka gagasan fundamental akan hakekat realitas yang ada akan diketengahkan pada bagian pertama. Untuk mencapai maksud tersebut penuli menggunakan pendekatan analisis literer sebagai metodologi dalam menggali pemikiran para Filosof, dan memakai perspektif analisis kritis untuk menelaah gagasan-gagasan tersebut. Temuan studi ini adalah, dengan dasar dan perspektif yang berbeda, baik pandangan teistik maupun non-teistik berpendapat bahwa hidup itu bermakna, dan layak untuk dirawat dan dipertahankan
