Kekalahan Subjek Kaum Muda dalam Media Sosial Tinjauan Berdasarkan Konsep Hiperrealitas Jean Baudrillard
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.264Keywords:
Kekalahan subyek, Kaum Muda, Media SosialAbstract
Penelitian ini berfokus pada diskursus kekalahan subyek kaum muda dalam media sosial dengan menggunakan konsep hiperrealitas Jean Baudrillard. Menurut Baudrillard, hiperrealitas adalah kondisi ketika batas antara realitas dan fiksi lenyap, karena teknologi simulasi mampu mewujudkan hal-hal imajiner menjadi seolah-olah nyata. Realitas tidak lagi berdiri sendiri, tetapi melebur dengan fantasi, mitos, dan ilusi. Dalam dunia ini, yang nyata tidak bisa lagi dibedakan dari yang tiruan karena semuanya telah bercampur tanpa ketegangan. Hiperrealitas bukan sekadar melampaui realitas, tetapi justru menggantikannya. Akibatnya, dunia simulasi menjadi lebih dominan daripada kenyataan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan merujuk pada studi kepustakaan. Adapun temuan penelitian ini ialah (1) kekalahan kaum muda sebagai subjek tampak ketika media sosial menjadi panggung hiperrealitas, diri kaum muda dibentuk berdasarkan ekspektasi citra, tubuh dan gaya hidup direpresentasikan lewat filter dan konten, realitas diganti dengan representasi, validasi eksternal sebagai pusat makna hidup, dan kaum muda tunduk pada logika algoritma. (2) Kekalahan subjek kaum muda dapat diatasi melalui proses edukasi dan literasi digital yang menekankan keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata, sekaligus membangun kesadaran kritis akan perbedaan antara citra digital dan identitas autentik
