Hiperrealitas dan Krisis Identitas Remaja: Telaah Filosifis atas Dunia Digital Tinjuan dari Prespektif Jean Baudrillard
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.268Keywords:
Teknologi, Heperrealitas, Indentitas, Dunia Digital dan RemajaAbstract
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam cara remaja membentuk identitas diri. Kehadiran media sosial dan budaya visual menciptakan realitas baru yang tidak lagi merepresentasikan kenyataan, melainkan membentuk hiperrealitas suatu keadaan di mana simulasi menjadi lebih nyata daripada kenyataan itu sendiri. Penelitian ini berangkat dari persoalan krisis identitas yang dialami remaja akibat dominasi citra dan representasi digital. Berdasarkan pemikiran Jean Baudrillard, telaah ini bertujuan mengungkap bagaimana konsep simulakrum dan hiperrealitas menjelaskan dislokasi identitas remaja dalam dunia digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan studi pustaka sebagai teknik utama. Analisis dilakukan terhadap teks-teks utama Baudrillard serta fenomena digital yang relevan dalam kehidupan remaja kontemporer, seperti penggunaan media sosial, pencitraan diri, dan budaya viral. Studi ini menawarkan sumbangsih pemikiran kritis terhadap pemahaman identitas remaja, sekaligus memberikan refleksi filosofis bagi pendidikan dan kebijakan budaya digital. Dengan memahami bagaimana hiperrealitas bekerja, diharapkan tercipta kesadaran baru akan pentingnya literasi digital dan pembentukan identitas yang lebih otentik serta kritis di tengah derasnya arus informasi dan citra digital.
Downloads
Published
Versions
- 2025-10-24 (2)
- 2025-10-24 (1)
