Hiperrealitas Media Sosial: Pembentukan Identitas Diri Anak Muda dalam Simulakra Digital dalam Lensa Teori Hiperrealitas Jean Baudrillard
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.269Keywords:
Simulasi, Simulakra, Hiperrealitas, Identitas, Media SosialAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi fenomena pembentukan identitas diri anak muda di media sosial melalui lensa teori Jean Baudrillard, khususnya konsep simulasi, simulakra, dan hiperrealitas. Media sosial menjadi arena dominan di mana identitas dikonstruksi secara digital melalui representasi yang dikurasi dan dimediasi oleh estetika serta algoritma. Identitas yang dibentuk tidak lagi merujuk pada kenyataan objektif, melainkan pada gambaran yang telah diproduksi dan dipentaskan secara simbolik demi mendapatkan pengakuan sosial. Dalam kondisi hiperrealitas, yang tiruan sering kali lebih dipercaya dan lebih berpengaruh dibandingkan kenyataan itu sendiri. Studi ini menggunakan metode studi pustaka untuk menelaah berbagai literatur yang relevan dan menunjukkan bahwa media sosial memperkuat kecenderungan representasi diri yang performatif dan berjarak dari realitas otentik. Dampaknya tidak hanya memengaruhi citra diri anak muda, tetapi juga berkontribusi pada krisis eksistensial serta tekanan psikologis akibat tuntutan untuk mempertahankan persona digital. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kritis dalam memahami interaksi anak muda dengan dunia digital serta dorongan terhadap penguatan literasi digital agar individu dapat lebih sadar dan reflektif dalam membentuk identitas di ruang maya
