Menuju Eksistensi Otentik Orang Muda Indonesia di Era Digital: Tinjauan Filosofis Berdasarkan Konsep Dasein dan Das Man Martin Heidegger

Authors

  • Alkuinus Ison Babo Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Herminus Herwino Anselo Ndama Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Severinus Savio Cimi Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Videlis Gon Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Susilo Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.270

Keywords:

Dasein, Das Man, Media sosial, Eksistensi otentik, Kaum muda

Abstract

Era digital telah membentuk ruang eksistensial baru bagi kaum muda Indonesia, di mana media sosial menjadi medan utama pembentukan identitas dan relasi sosial. Studi ini menganalisis fenomena tersebut melalui lensa filsafat Martin Heidegger, khususnya konsep Dasein dan das Man. Heidegger memandang manusia sebagai Dasein—makhluk yang sadar akan keberadaannya, namun rentan kehilangan keotentikan ketika hidupnya dikendalikan oleh opini publik dan norma sosial (das Man). Media sosial memperkuat mode eksistensi tidak otentik ini melalui algoritma, budaya performatif, dan tekanan validasi eksternal. Melalui pendekatan kualitatif dan studi pustaka, penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kecemasan eksistensial (Angst) dapat menjadi pintu menuju keotentikan. Kaum muda perlu membangun sikap reflektif dan kritis dalam menggunakan media sosial, dengan mengembangkan keberanian eksistensial (Entschlossenheit) dan sikap Gelassenheit—yakni penggunaan teknologi secara sadar dan merdeka. Studi ini juga menegaskan pentingnya peran pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga dalam mendampingi kaum muda agar mampu hidup sebagai pribadi otentik di tengah dunia digital.

Downloads

Published

2025-10-24

Issue

Section

Articles