Diri yang Terfragmentasi: Filsafat Paul Ricoeur dan Narasi Identitas Kaum Muda di Dunia Digital

Authors

  • Agrindo Zandro Raioan Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • FX. Eko Armada Riyanto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Mayolus Dimas Batararanda Ismupuranto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Cornelis Nuba Sakti Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.279

Keywords:

Identitas Naratif, Kaum Muda, Media Digital, Fragmentasi Diri, Keskesinambungan Naratif Diri

Abstract

Di era digital, kaum muda hidup dalam ruang interaksi sosial yang didominasi oleh media digital. Identitas pribadi dibentuk dan dipertontonkan secara instan melalui narasi-narasi singkat, visual, dan terfragmentasi. Kondisi ini menimbulkan persoalan serius mengenai kontinuitas, otentisitas, dan kedalaman identitas diri, yang kini cenderung ditentukan oleh algoritma dan ekspektasi sosial, bukan oleh refleksi pribadi yang mendalam. Artikel ini bertujuan untuk menelaah bagaimana konstruksi identitas kaum muda dalam dunia digital dapat dipahami secara filosofis melalui kerangka identitas naratif dari Paul Ricoeur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif reflektif dengan pendekatan hermeneutika filosofis untuk menganalisis teks dan fenomena. Kerangka teorinya berpijak pada gagasan Ricoeur mengenai narasi sebagai medium pembentukan identitas melalui kesinambungan waktu dan tanggung jawab etis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media digital cenderung memecah kesinambungan (kontinuitas) naratif diri dan menciptakan identitas yang performatif, tetapi dalam waktu yang sama juga menyediakan ruang untuk rekonstruksi identitas yang lebih reflektif dan bertanggung jawab. Dengan demikian, filsafat Ricoeur menawarkan landasan penting untuk memahami sekaligus mengkritisi dinamika eksistensial kaum muda di tengah arus digitalisasi identitas

Downloads

Published

2025-10-24

Issue

Section

Articles