Takut Akan Tuhan Sebagai Dasar Hidup Kaum Muda: Telaah Amsal 1:7 dalam Konteks Milenial dan Gen Z
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.285Keywords:
Amsal 1:7, Takut akan Tuhan, Generasi Milenial dan Gen Z, Hikmat, SpiritualitasAbstract
Generasi Milenial dan Gen Z hidup dalam era yang ditandai oleh kemajuan teknologi, arus informasi yang cepat, serta pergeseran nilai-nilai sosial dan spiritual. Di tengah realitas tersebut, mereka menghadapi tantangan serius dalam membentuk kehidupan yang bermakna dan berakar secara moral maupun spiritual. Relativisme moral, individualisme, dan sekularisme menjadi karakter dominan yang mengikis ketundukan terhadap otoritas ilahi, dan menyebabkan banyak kaum muda mengalami kebingungan nilai, kekosongan rohani, serta krisis makna hidup. Dalam konteks ini, Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan” menjadi landasan penting dalam membangun kehidupan yang bijaksana dan bertanggung jawab. Artikel ini bertujuan untuk menelaah makna “takut akan Tuhan” secara eksegetis dan teologis dalam terang Amsal 1:7, serta mengaitkannya dengan tantangan spiritual dan etika yang dihadapi generasi Milenial dan Gen Z. Penelitian ini menunjukkan bahwa “takut akan Tuhan” bukan sekadar rasa takut dalam arti negatif, melainkan sikap hormat, tunduk, dan kesadaran akan kehadiran dan otoritas Allah dalam seluruh aspek kehidupan. Sikap ini merupakan dasar dari hikmat sejati, yang membimbing kaum muda untuk hidup dengan arah yang jelas, nilai-nilai yang kokoh, serta spiritualitas yang berakar. Dengan fondasi ini, kaum muda didorong untuk tidak hanya bertahan dalam arus zaman, tetapi juga menjadi agen transformasi yang membawa terang di tengah dunia yang gelap. Peran komunitas iman sangat penting dalam menanamkan nilai ini agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara spiritual dan etis.
