Ilusi Kehendak Bebas: Algoritma dan Pilihan Moral di Era Digital, Telaah Teologi Moral Katolik

Authors

  • Yustinus . Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.288

Keywords:

Algoritma, Kehendak Bebas, Teologi Moral Katolik, Imago Dei, Etika Digital,, Martabat Manusia, Kebijaksanaan, Kesejahteraan Bersama

Abstract

Artikel ini menelaah tantangan moral yang ditimbulkan oleh algoritma era digital terhadap kehendak bebas manusia dari perspektif Teologi Moral Katolik. Di era di mana algoritma semakin membentuk persepsi, preferensi, dan keputusan manusia, artikel ini berargumen bahwa mekanisme prediksi, personalisasi, dan optimasi algoritmik berpotensi mengikis otonomi moral manusia. Melalui analisis yang mendalam, artikel ini menunjukkan bagaimana algoritma menciptakan "filter bubble" yang membatasi pencarian kebenaran, mereduksi martabat manusia menjadi kumpulan data yang dapat dioptimasi, dan menimbulkan krisis tanggung jawab melalui sifatnya yang "black box" dan opaque. Kerangka antropologi Katolik, yang berpusat pada doktrin Imago Dei, kehendak bebas, dan panggilan untuk berelasi, digunakan untuk mendiagnosis gesekan-gesekan kritis ini. Sebagai respons, artikel ini mengusulkan sebuah etika Katolik untuk era algoritmik yang berlandaskan pada prinsip martabat manusia, kebijaksanaan (prudentia), kesejahteraan bersama (common good), solidaritas dan subsidiaritas. Kesimpulannya menegaskan bahwa meskipun algoritma adalah alat yang powerful, ia harus tunduk pada pertimbangan moral manusia agar dapat melayani panggilan manusia yang seutuhnya, bukan menggantikan atau merusaknya

Downloads

Published

2025-10-24

Issue

Section

Articles