Antara Eureka Dan Erica: Konsep Manusia Di Era 4.0

Authors

  • Valentinus Saeng STFT Widya Sasana

Abstract

Manusia kontemporer sedang memulai sebuah era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 tiada lain adalah sebuah tahapan yang lebih tinggi atau langkah maju dari Revolusi Industri terdahulu, yang ditandai oleh kehadiran Internet of and for Things (IOT), artificial in- telligence (AI), genetic engineering (GE), Inplantable Technologis, Storage for All, The Connected Home, Big Data, Driverless Cars, Robot Doctor, Neurotechnologies, Bitcoin and Blockchain, 3D Print- ing.1

Kehadiran beraneka ragam perangkat teknis super-canggih itu mengubah mulai dari pola kerja, gaya hidup, cara berkomunikasi dan bertransportasi, cara menjaga maupun merawat kesehatan, pola pengambilan kebijakan hingga eksistensi dan desain dari sebuah kota (Smart City) maupun hakikat atau jati diri manusia (life extension, memory extraction, Designer Being atau Designer Babies)2 karena kemampuan alat-alat itu merobotkan kemanusiaan.3 Maka satu persoalan besar yang hendaklah diperhatikan, jika ditinjau dari sudut manusia, ialah apakah kehadiran alat-alat teknologi yang super-pintar itu hanya untuk meringankan beban kerja, meningkatkan produksi, meringkas jarak dan mempersingkat waktu, dan di bidang biologi misalnya, berhenti pada menyembuhkan penyakit, memulihkan luka-luka atau memperpanjang nafas dan menyentosakan hidup manusia, dapat dimanfaatkan untuk membuat hidup manusia “menjadi lebih baik”?

Downloads

Published

2020-10-28

Issue

Section

Articles