Kaum Muda sebagai Agen Demokrasi Digital: Analisis Peran Teknologi dalam Partisipasi Politik Generasi Digital Menurut Christian Fuchs
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.291Keywords:
Demokrasi,, Kaum Muda, Media Digital, Politik, Ruang PublikAbstract
Fokus tulisan ini adalah menelaah kehidupan kaum muda dalam dunia politik di tengah derasnya kemajuan media digital. Tulisan ini membahas partisipasi kaum muda (Gen Z) dalam menggunakan gadgad untuk berpartisipasi secara langsung menuju kehidupan ynag lebih demokratis. Tulisan ini didasarkan pada pemikiran kritis Christian Fuchs seorang filsuf sekaligus sosiolog asal Austria. Fuchs melihat peran penting media digital sebagai ruang perjumpaan yang baru bagi siapa pun pada zaman ini terutama kaum muda. Ia berpendapat bahwa media digital akan sangat berguna atau justru merusak keberadaan demokrasi dalam dunia politik tergantung bagaimana pengguna memakainya secara bijak dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, kaum muda memilik peran yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas demokrasi itu sendiri di tangah derasnya arus perubahan media digital dengan fitur-fitur yang ada. Di Pundak kaum muda, arus perubahan itu diletakkan. Di pundak kaum muda mutu demokrasi itu sendiri menjadi dasar untuk memperluas janngkauan demokrasi melalui kegiatan-kegiatan online terutama memajukan opini-opini publik yang bernuansa kritis dan membangun untuk menolak kebijakan pemerintah yang menyimpang dari konsep kehidupan bersama. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dan kajian daftar pustaka berdasarkan kajian pekimiaran Christian Fuchs. Temuan dari tulisan ini ialah bahwa di tengah arus perubahan media digital dan algoritma-algoritma yang termuat di dalamnya sangat penting untuk meningkatkan pendidikan literasi digital untuk kaum muda agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam menggunakan media digital
