Analisis Dramaturgi Erving Goffman: Panggung Iman Orang Muda Katolik di tanah Rantau dalam Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.296Keywords:
Generasi Z, Iman Katolik, Dramaturgi, Era Digital, Tanah RantauAbstract
Permasalahan menjaga identitas religius di era digital menjadi tantangan bagi orang muda Katolik Generasi Z, khususnya yang hidup di tanah rantau. Mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sambil tetap memelihara iman Katolik yang diwariskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana orang muda Katolik Generasi Z menampilkan dan mempraktikkan identitas iman mereka di ruang publik dan digital, serta strategi manajemen kesan yang digunakan dalam menghadapi tantangan budaya populer dan sekularisme. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dipilih secara purposif dan data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur serta studi pustaka. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman. Hasil menunjukkan bahwa para informan mengekspresikan iman melalui dua panggung: front stage (media sosial dan ruang publik) dan back stage (doa pribadi dan komunitas kecil). Identitas religius mereka ditampilkan secara strategis namun tetap berakar pada spiritualitas pribadi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa iman tidak hanya diwarisi, tetapi secara aktif dihidupi, ditampilkan, dan dimaknai ulang di tengah kehidupan digital dan diaspora
