Problem Kemurah-Hatian Dan Belas Kasih Sebagai Indikator Hidup Jemaat (Berdasarkan Konteks Hidup St. Agustinus)

Authors

  • Antonius Denny Firmanto

Abstract

Murah hati dan belas kasih yang terwujud dalam ekspresi peng- ampunan merupakan landasan dari sebuah persekutuan hidup. Pengampunan sendiri bisa terwujud ketika kerendahan hati menjadi ungkapan hidup dari mereka yang menjadi anggota komunitas. Dalam situasi konkrit, berkenaan dengan hal ini, Petrus pernah menanyakan: “Berapa kali aku harus mengampuni? Tujuh kali?” Pertanyaan itu dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan: “Berapa kali aku harus bermurah hati dan berbelas kasihan? Tujuh kali?” Atas pertanyaan ini, jawaban Yesus kiranya tetap sama: “Tujuh puluh kali tujuh kali”.

Paparan berikut ini berisi tiga hal. Hal yang pertama adalah konsep Agustinus (354-430) berkenaan dengan persekutuan hidup. Hal yang kedua adalah tiga peristiwa yang mempengaruhi hidup dan pemikiran Agustinus berkenaan dengan kemurah-hatian dan belas kasih sebagai rahmat. Hal yang ketiga adalah implementasi pemikiran Agustinus di dalam konteks kehidupan masa kini.

Downloads

Published

2020-11-20

Issue

Section

Articles