“Manusia” Dalam Perspektif Pengalaman Hidupkristianitasabad Ii-Iv
Abstract
Gerakan kerohanian merupakan salah satu warna dari kehidupan agama. Salah satu ekspresi keagamaan yang paling menarik perhatian or- ang adalah tema “beragama secara radikal”. Secara semantik, kata “radikal” berasal dari kata radix (bhs. Latin) yang berarti “akar”. Sesuai dengan konteks keagamaannya, sikap radikal adalah sikap penghayatan dan pengamalan hidup keagamaan secara berakar atau secara mendasar. Berkenaan dengan hal tersebut, Galen (2011:11) berpendapat bahwa sejarah agama-agama memperlihatkan bahwa setiap agama dari dirinya sendiri memiliki tendensi seperti itu.
Tradisi keagamaan Kristiani pernah memiliki pengalaman dengan orang-orang yang seperti itu pada Abad II-IV. Mereka adalah orang-orang yang disebut en theos (bhs. Yunani, artinya: dalam Tuhan; turunan kata tersebut dalam bhs. Indonesia adalah entusias/antusias). Mereka yakin bahwa mereka memiliki Tuhan dalam diri mereka karena hidup yang berakar dalam hidupnya Tuhan. Ada yang terus berlanjut dalam bentuk yang dibarui; namun, ada pula yang tidak dapat diteruskan atau menghilang karena kurang selaras dengan visi hidup Kristiani.
Penelitikan ini menggunakan metodologi inkuiri historis dengan menggunakan pustaka yang relevan, sahih, dan valid. Locus dari penelitian ini adalah persepsi mengenai hidup keagamaan dimana hidup Kristianitas pada Abad II-IV menjadi konteksnya. Fokus dari penelitian ini adalah gerakan radikal Kristiani yang diwakili oleh Montanisme, Asketisme, dan Donatisme. Apa yang menjadi penyebab kemunculannya? Apa persamaan dan perbedaan dari ketiganya? Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan gagasan antropologis yang menjadi penyebab munculnya gerakan kerohanian
tersebut. Uraian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: (1) pemaparan latar belakang atau konteks dari setiap gerakan, apa yang terjadi dan siapa tokohnya, lalu gagasan yang ada atau yang diperjuangkan oleh pencetus tindakan radikal dari tiap-tiap gerakan, (2) pemaparan perbedaan dan persamaan dari ketiganya, (3) pemaparan kekhasan gerakan radikal dalam Kristianitas pada Abad II-IV, dan (4) tanggapan dari Kristianitas main- stream yang diwakili oleh Clement dari Alexandria (150-215), Agustinus dari Hippo (354-430), dan Vincentius dari Lérins († 450).
