Penyembuhan Luka Batin Melalui Pengampunan Belajar Dari Pengalaman Yusuf Dan St. Maria Goretti
Abstract
Tubuh yang terluka bisa dibersihkan, diobati, dan dibalut (Luk 10:34) agar segera pulih dan sembuh. Tahapan proses pemulihannya bisa dicek dan diukur. Bagaimana bila yang terluka itu batin atau hati kita, adakah obatnya, bagaimana proses penyembuhannya? Bahkan kadang yang membuat hati kita terluka, tidak menyadari hal itu. Ironisnya, terkadang mereka itu justru orang-orang terdekat, yang sering kita jumpai, bahkan yang paling dekat di hati kita. Bagaimana kita perlu mengolah dan menyembuhkan batin kita agar kita tidak menjadi lumpuh dan trauma dari pengalaman pahit di masa lalu?
Tulisan ini bermaksud menyajikan proses pengalaman mengampuni sesama yang bersalah kepada kita sebagai terapi penyembuhan luka batin. Di sini kita akan belajar dari pergumulan Yusuf mengampuni kakak- kakaknya, perintah dan teladan Yesus mengampuni musuh, dan kata-kata pengampunan St. Maria Goretti terhadap Alessandro Serenelli yang telah melukai dan membunuhnya. Diharapkan tulisan ini memberi inspirasi dan dorongan bagi kita untuk berani mengampuni sesama sebagai proses penyembuhan luka-luka batin yang kita alami.
