Hiperrealitas Media Sosial: Pembentukan Identitas Diri Anak Muda dalam Simulakra Digital dalam Lensa Teori Hiperrealitas Jean Baudrillard
DOI:
https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v35i34.273Keywords:
Simulasi, Simulakra, Hiperrealitas, Identitas,, Media SosialAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi fenomena pembentukan identitas diri anak
muda di media sosial melalui lensa teori Jean Baudrillard, khususnya konsep
simulasi, simulakra, dan hiperrealitas. Media sosial menjadi arena dominan
di mana identitas dikonstruksi secara digital melalui representasi yang dikurasi
dan dimediasi oleh estetika serta algoritma. Identitas yang dibentuk tidak lagi
merujuk pada kenyataan objektif, melainkan pada gambaran yang telah
diproduksi dan dipentaskan secara simbolik demi mendapatkan pengakuan
sosial. Dalam kondisi hiperrealitas, yang tiruan sering kali lebih dipercaya
dan lebih berpengaruh dibandingkan kenyataan itu sendiri. Studi ini
menggunakan metode studi pustaka untuk menelaah berbagai literatur yang
relevan dan menunjukkan bahwa media sosial memperkuat kecenderungan
representasi diri yang performatif dan berjarak dari realitas otentik.
Dampaknya tidak hanya memengaruhi citra diri anak muda, tetapi juga
berkontribusi pada krisis eksistensial serta tekanan psikologis akibat tuntutan
untuk mempertahankan persona digital. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan kritis dalam memahami interaksi anak muda dengan dunia digital
serta dorongan terhadap penguatan literasi digital agar individu dapat lebih
sadar dan reflektif dalam membentuk identitas di ruang maya.




